Jumat, 19 Oktober 2012

EKONOMI MAKRO BAB 4


EKONOMI MAKRO BAB 4
 
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari dua sektor rumahtangga dan perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian itu dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
Ciri-ciri aliran pendapatan ekonomi modern, sebagai berikut:
i.        Sebagai balas jasa pengunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumahtangga oleh sektor perusahaan, sektor rumahtangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung.
ii.      Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima dari sektor rumahtangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
iii.    Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk keperluan konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
iv.    Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor rumahtangga.



HUBUNGAN DI ANTARA
KONSUMSI DAN PENDAPATAN

Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumahtangga (secara seunit kecil dalam keseluruhan ekonomi). Ciri-ciri khas dari hubungan antara pengeluaran konsumsi dan pengeluaran disposabel adalah:
  1. Pada pendapatan yang rendah rumahtangga mengorek tabungan.
  2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi.
  3. Pada pendapatan yang tinggi rumahtangga menabung.





DEFINISI KECONDONGAN MENGKONSUMSI
dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu:
i.                    Kecondongan mengkonsumsi marginal, atau secara singkat selalu dinyatakan sebagai MPC (marginal propensity to consume), dapat didefinisikan sebagai perbandingan di anatara pertambahan konsumsi  (∆C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposabel (∆Yd).

ii.                  Kecondongan mengkonsumsi rata-rata, atau secara singkat selalu dinyatakan sebagai APC (average propensity to consume), dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposabel pada ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd).


DEFINISI KECONDONGAN MENABUNG MARGINAL
dibedakan menjadi dua istilah, yaitu:
i.                    Kecondongan menabung marginal atau secara ringkas MPS (marginal propensity to save), dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposabel (∆Yd).
ii.                  Kecondongan menabung rata-rata, atau secara ringkat APS (average propensity to save), menunjukkan perbandingan di antara tabungan (S) dengan pendapatan disposabel (Yd).



FUNGSI KONSUMSI
DAN FUNGSI TABUNGAN

Konsumsi agregat dan tabungan semua rumahtangga dalam perekonomian dinamakan tabungan agregat.Untuk menunjukkan kelakuan rumahtangga dalam perekonomian dalam melakukan konsumsi dan tabungan analisis makroekonomi selalu melihat cirri-cirinya dengan menghubungkan kedua-dua variable tersebut dengan pendapatan nasional.


CIRI-CIRI FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
Arti dari istilah fungsi konsumsi dan tabungan.
i.                    Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat knsumsi rumahtangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposabel) perekonomian tersebut.
ii.                  Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumahtangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposabel) perekonomian tersebut.



PENGARUH MPC DAN MPS KEPADA FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
Dalam menerangkan cirri-ciri fungsi konsumsi dan tabungan telah dinyatakan bahwa nilai MPC akan menentukan kecondongan fungsi konsumsi dan nilai MPS akan menentukan kecondongan fungsi tabungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat kepada akibat pergerkan di antara dua titik pada fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.


PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
i.                    Fungsi konsumsi ialah : C = a + bY
ii.                  Fungsi tabungan ialah  : S = -a + (1-b)Y
 di mana:
  • a adalah konsumsi rumahtangga pada ketika pendapatan nasional adalah 0.
  • b adalah kecondongan konsumsi marginal.
  • C adalah tingkat konsumsi.
  • Y adalah tingkat pendapatan nasional.


PENENTU=PENENTU KONSUMSI DAN TABUNGAN
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan rumahtangga:
  1. Kekayaan telah terkumpul
  2. Tingkat bunga
  3. Sikap berhemat
  4. Keadaan perekonomian
  5. Distribusi pendapatan
  6. Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi


INVESTASI (PENANAMAN MODAL)

Investasi lazim juga disebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal. Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Pengeluaran/perbalanjaan yang digolongkan sebagai investasi sebagai berikut:
i.                    Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
ii.                  Perbelanjaan untuk membangun rumah atau tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-bangunan lainnya.
iii.                Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.


FUNGSI INVESTASI
Kurva yang manunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk investasi dibadakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi).Fungsi atau kurva yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh.


PENENTU-PENENTU TINGKAT INVESTASI
Faktor-faktor untama yang menentukan tingkat investasi adalah:
i.                    Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan dipperoleh.
ii.                  Tingkat bunga.
iii.                Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
iv.                Kemajuan teknologi.
v.                  Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
vi.                Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.


INVESTASI, KEUNTUNGAN DAN TINGKAT BUNGA
Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang kelihatannya mempunyai prospek yang baik dan dapat dilaksanakan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal yang diperlukan. Sedangkan tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanaman modal itu, yaitu persentasi keuntungan neto (tetapi belum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.


TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL
Suatu kegiatan investasi dikatakan mendapatkan keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan adalah lebih besar daripada nilai sekarang modal yang diinvestasikan. Nilai sekarang pendapatan di masa depan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
                                         Y1                Y2                Y3                       Yn                              
                        NS    =              +             +              ……  +           
                                       (1+r)       (1+r)2      (1+r)3                           (1+r)n
di mana:
  • NS adalah  nilai sekarang pendapatan yang diperoleh di antara tahun 1 hingga tahun n.
  • Y1, Y2,    Yn adalah pendapatan neto (keuntungan yang diperoleh perusahaan antara tahun 1 hingga tahun n.
  • r adalah tingkat bunga.

Dengan memisalkan nilai sekarang modal yang diinvestasikan adalah M, penanaman modal tersebut dikatakan menguntungkan apabila NS lebih besar dari M.


EFISIENSI MODAL MARGINAL
Berdasarkan jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh, analisis makroekonomi membentuk suatu kurva yang dinamakan efisiensi modal marginal (marginal efficiency of capital). Efisiensi marginal dapat didefinisikan sebagai: suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan.


TINGKAT BUNGA DAN TINGKAT INVESTASI
Kegiatan investasi hanya akan dilaksanakn apabila tingkat pengembalian modal lebih basar atau sama dengan tingkat bunga. Dengan demikian, untuk menentukan besarnya investasi yang harus dilakukan kita perlu menghubungkan kurva MEI dengan tingkat bunga.


RAMALAN PEREKONOMIAN DI MASA DEPAN
Dalam membuat ramalan menganai masa depan pada hakikatnya pengusaha harus bertanya: apaka keadaan masa depan menunjukkan bahwa keuntungan yang cukup besar akan diperoleh dari pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang dibuat atau direncanakan? Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan cepat, merupakan keadaan yang mendorong pertumbuhan investasi.


PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Kegiatan para pengusaha untuk menggunakan teknologi yang baru dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau manajemen dinamakan mengadakan pembaruan atau inovasi. Makin banyak pembaruan yang akan dilakukan, makin tinggi tingkat investasi yang akan tercapai.


PENDAPATAN NASIONAL
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat, dan selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi tersebut akan memperbesar permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Maka keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan ini akan mendorong dilakukannya lebih banyak investasi.


KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA

Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat keseimbangan perekonomian negara dapat digunakan tiga cara, yaitu:
i.                    Dengan menggunakan contoh angka pendapatan nasianal dan perbelanjaan agregat.
ii.                  Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaan perbelanjaan agregat dengan penawaran agregat, dan (b) kesamaan di antara investasi dan tabungan.
iii.                Dengan menggunakan cara pembuktian secara aljabar.


PERUBAHAN DALAM
KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER

Analisis mengenai multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh dari kenaikan atau kemerosotan dalam pengeluaran agregat ke atas tingkat keseimbangan dan terutama ke atas tingkat pendapatan nasional. Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah penambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut.


PARADOKS BERHEMAT
Dalam perekonomian di mana pengeluaran agregat adalah penentu utama keseimbangan pendapatan nasional, kenaikan dalam tabungan – yang seterusnya mewujudkan pengurangan dalam konsumsi dan pengeluaran/perbelanjaan agregat, akan merendahkan tingkat pendapatan nasional yang dicapai. Fenomena ini dinamakan paradoks behemat.
Bagikan Artikel Ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar